7:50 PM

Segelas Teh Hangat untuk Para Duta Kemanusiaan



Kita para pekerja 'kemanusiaan' yang bekerja tanpa gaji untuk anak-anak kita. (tapi sepertinya Tuhan ada dalam diri anak-anak itu? dan kita tlah bekerja untuk-Nya juga kan?)
kalam

pagi menjelang, jedalah sejenak. duduk. nikmati pagi di teras dengan segelas teh hangat, kopi, atau air putih, enak?

dear para Kalam para duta-duta kemanusiaan. kemarin sore aku bertemu mbak Yusi bersama Cok, Febri, Kiud dan lanjut malam bertemu dengan Ingela dan Richard. mereka kawan-kawan yang memiliki bahasa buana yang sama dengan kami, bahkan dalam diampun kami selalu bercakap-cakap tentang 'kemanusiaan', jalan hidup kami. seperti juga KALIAN kan? kita yang memilihnya, bukan mereka yang memilih kita (atau keduanya?) maka waktu yang kami isi itu terasa sangat berarti, (walau pulang kami tak bawa uang babe... seperti lagunya Dance Company!)

seperti pagi hangat yang lain, pagi ini sejenak ingin menghangatkan jiwa kami juga. menemui kawan di denpasar kemudian menemui kawan lain di seminyak, demi tugas, tugas kita menjadi 'duta kemanusiaan' itu. demi masa depan pulau kecil mungil indah ini yang telah kita gadaikan untuk DOLLAR. demi anak-anak kami yang minum air hujan tak pernah merasakan seteguk coca-cola di gunung sana. untuk mereka kita bekerja. bukan untuk Tuhan. (tapi sepertinya Tuhan ada dalam diri anak-anak itu?)

dan sekarang aku tersadar tanggung jawab kita semakin besar. sebagai langkah awal setidaknya kita telah membangun kan untuk pulau dan negri ini sebuah tulang punggung yang semakin kuat dan satu benih bunga pikiran kita itu telah tumbuh dan bahkan mulai berbunga.

anak-anak muda, pemikir-pemikir muda, orang-orang 'yang berhati muda' ini yang kelak akan meneruskan pulau ini dari tangan orang-orang tua sekarang (yang konon sibuk politik dan menjual pulau). kalian telah kami sekolahkan di 'sekolah pemimpin muda masa depan' Anak Alam kita.

Semua orang sekarang ingin bertemu kita dan aku pastikan itu sangat baik sekali, sekaligus aku beritahu di awal bahwa itu pertanda tugas kita semakin berat. tugas KALIAN semakin berat. bersiaplah! (keberanian kalian harus dibayar mahal dengan dedikasi (tak usah pikir pahala) jika ia ada pasti tlah dan akan menjadi kekayaan kalian.)

Semalam kami telah memikirkan untuk membuat back-bone/tulang punggung yang lain yang akan melengkapi dedikasi kita kepada pulau kecil mungil indah Bali dan negri cantik Indonesia ini. dan biarlah kami sejenak melanjutkannya dulu sembari melarung waktu dari bawah pohon waru laut yang tertimpa sinar bulan di sindhu. segera setelah bunga pikiran itu mekar, kita akan beri 'indah' yang lain untuk pulau ini lagi. negri cantik ini.

kalian para DUTA KEMANUSIAAN / THE AMBASSADOR OF HUMANITY. itu pekerjaan paling berat, tak digaji, bahkan sering tak dihargai, tapi kalian adalah orang-orang spesial setidaknya 1 orang aku menghargai kalian (walau dengannya seorang aku menjadi tak ada yang menghargai hehe...). namun lupakan penghargaan itu, sekali lagi seperti kita melupakan pahala itu. KERJA kita untuk manusia dan bumi jauh lebih baik dipikir. Jejak-jejak sejarah yang sedang kau tulis dengan tanganmu sendiri itu jauh lebih baik kau pikir. kan?

sebagai para muda, ini juga celah, tempat, ruang dan waktu untuk kita semua belajar. 'sekolah pemimpin muda' ini memberikan kurikulum standar bahwa semua mata kuliah 'alam' kita mengacu kepada kurimulum standar 'kemanusiaan' itu. dan camkan itu.

Beberapa juga kini mengajak aku untuk ikutan menjual pulau ini, aku miris. BISNIS adalah hal yang baik, wajar dan tentu bermanfaat, tapi catat: asal dengan pemikiran yang sehat juga. dengan business ethic yang baik. Orang-orang bali bukan obyek wisata. Anak-anak kami bukan obyek wisata. Gunung dan alam itu bukan obyek wisata. (hanya untuk mengeruk uang untuk perut kalian). Awas, ia bau?

Aku akan berbisnis, jika bisnis itu menghargai manusia dan alam, mengambil secukupnya dan tak serakah. Aku akan berpolitik, jika politik itu sebagai jalan pengabdian, bukan untuk mengejar jabatan atau korupsi untuk satu keluarga kita sendiri. Aku akan membicarakan agama jika agama itu tak membuat kita berperang. Karena jalan kemanusiaan yang kita pilih tlah membuat bahkan pohon, kodok, bumi kita hargai sama dengan kita. saling mencinta tlah menjadi hal yang paling menakjubkan bagi kami. kami lebih suka menilai orang dari apa yang mereka beri bukan apa yang diterima. pohon memberi kepada manusia, manusia membunuh pohon? siapa yang lebih beradab? ah lupakan.

Kita datang untuk menulis jalan sejarah, kalian adalah para HISTORY MAKERS, bukan history witness. Dan tangan kalian yang menentukan lukisan, tulisan, dan jejak yang kalian tinggalkan. tentu tangan itu tergerak oleh hati dan pikiran kalian. MURNI-kan hati dan pikiran kalian.

aku ingin kita berjanji kepada diri sendiri (bukan kepada orang lain), untuk menjadi warga BUMI yang lebih baik, warga negara Indonesia yang lebih baik, penghuni pulau kecil mungil ini yang lebih baik.

Jaga api itu terus menyala! (anak-anak kita butuh kehangatan, menemaninya memetik BINTANG paling terang di malam paling gelap dari atas gunung!)

selamat bekerja para DUTA KEMANUSIAAN / THE AMBASSADOR OF HUMANITY!

jejak-jejak tangan kalian sangat berarti untuk sebuah sejarah!


salam anak indonesia
salam damai.



Pande
dps
June4/10

sua esok pagi dalam senyum!
09:00 AM
warung be pasih jl.pemuda III/24 Renon
Denpasar.

0 comments:

Post a Comment