6:27 AM

1 Tahun untuk 1000 Senyum

...dari negeri di atas awan: 1 tahun anak alam



jangan hitung waktu yang kau lewati,
tapi bagaimana kau mengisinya.
-anak alam 2009-2010


Hari ini kami memecahkan banyak rekor kami sendiri. (ya, lain kali kami akan pecahkan rekor MURI hehe…). Pertama-tama kami kedatangan lebih dari 70 kawan anak alam berkumpul memenuhi wantilan desa belandingan, mereka ada yang dari Jakarta, semarang, Surabaya, tentunya Bali. Sekedar info rekor sebelumnya dipegang ‘Kembang Api di Atas Kampung Suci 2010” dimana kala itu sekitar 50-an kawan anak alam menyempatkan diri datang ke belandingan berbagi keceriaan malam tahun baru bersama anak-anak. Yang kedua, desa belandingan dikejutkan oleh kedatangan konvoi lebih dari 10 mobil ditambah 30-an sepeda motor. Yang ketiga kami kedatangan 2 VW kodok. Yang keempat kami mendapatkan berkardus-kardus buku tulis, alat-alat tulis, pakaian bekas lebih dari100 paket yang dikumpulkan oleh teman-teman dari Kaskus regional bali dan Keluarga Karyawan Telkomsel Bali Nusra.. (kalian emang gilaaa…… salut.). Yang kelima kami kedatangan 100 bungkus nasi ala restoran yang diberikan dengan baik hati oleh Bunute Restaurant, Ubud. Dan ini kali pertama anak-anak kami memakan yang namanya ‘chicken nugget’. Yang keenam kami kedatangan seorang kawan anak alam dari Jepang. Yang ketujuh 150 lebih anak-anak alam berkumpul di wantilan. Yang ke delapan, ini adalah hari terbaik bagi kami semua, khususnya anak-anak alam. Semua menyiratkan senyum terlebar yang pernah aku lihat.

Hah….. rasa lelahku terbalaskan. Sakit pinggang, sakit punggung, sakit kepala, belum lagi tak sempat makan, demi anak-anakku yang sekarang mulai sedikit ‘menggila’ ini. Ya, dua hari sebelumnya aku baru saja menemani kawan-kawan anak alam Genggong dalam Green Camp yang sangat menyenangkan itu, dan hari ini aku sengaja menghabiskan semua sisa tenagaku untuk anniversary ini karena ini adalah hari spesial buat kami.

Dan komplitlah, tanggal 15 feb kemarin aku masih menyempatkan diri untuk membagikan buku tulis, pensil, tas, pulpen, dan mug serta stationery set sumbangan dari telkomsel ke ke kelas jaus SDN 2 Songan di banjar alengkong, -yang telah sebulan ini aku ingin aku kunjungi- sebuah ‘trip to hell’ yang kali ini aku ditemani oleh Charnie, project leader anak alam Indonesia Timur. Dan charnie sendiri memecahkan rekor ke sembilan beberapa hari ini yaitu ia menjadi kawan anak alam pertama yang berkunjung ke Alengkong. Benar-benar trip to hell kan Char??

*

Cakrawala jingga baru saja meghiasi ufuk timur, dan aku baru sempat tidur 3 jam aku harus bergegas bangun. Tentu bakalan konyol jika kawan-kawan anak alam dari Kaskus (yang ternyata ada tambahan dari Keluarga Karyawan Telkomsel Bali Nusra) tiba duluan di basecamp anak alam di songan daripada aku.

Aku menarik kencang gas motor supraku yang telah seperti menasbihkan diri dengan tak resmi menjadi motor operasional anak alam. Jika saja kau punya nama akan aku kasi sertifikat. Melewati jalanan bypass I.B Mantra – tulikup – bangle – penelokan – kaldera hingga sampai di basecamp anak alam pagi itu seperti aku sedang syuting Fast and Furious. Hingga tanpa terasa tak lebih dari sejam aku telah sampai di basecamp. (tentu dengan charnie ada di belakangku.)

Bersiap menerima kawan-kawan Kaskus pagi itu, aku tak juga menyempatkan diri untuk mandi. Beberapa file harus aku siapkan hingga tiba-tiba mbak Yuli menelepon dan telah tiba di Pura Jati dan aku harus segera menjemput rombongan mereka disana. Jarak basecamp anak alam dengan Pura Jati hanya 15 menit sehingga tak lama mereka menunggu mukaku nongol juga di hadapan segerombolan kendaraan motor dan mobil. Salut ama Kaskus, mereka emang kompak. mereka bawa lebih dari 60 orang kawan. WELCOME TO ANAK ALAM brothers.....

Kita rehat sejenak di basecamp, berhubung akan sangat susah nyari toilet di Belandingan, segeranya konvoi kami melanjutkan perjalanan ke Belandingan 'tempat yang tak tercatat dalam perta', sebuah surga yang lain....

saat menanjak bubung pegat mereka baru merasakan arti kata :WELCOME TO ANAK ALAM tadi.. hehe..
kawan yang membawa mobi mulai mengernyitkan dahi. jalananan tampat tak masuk akal. apakah mobil mereka akan bisa menanjak????

bersambung...

mo mandi dulu, baru turun gunung..

salam anak indonesia,
salam anak alam

LOVE
pande

0 comments:

Post a Comment