8:08 AM

Diary Anak Alam 3 : barangkali bapak kelak akan datang ke alengkong?



dengan buku, kau bisa menghidupi satu generasi.


...sembari menunggu hujan reda, aku memutuskan untuk berteduh di perpustakaan SDN Belandingan saja. Perpustakaan ini baru jadi sebulan lalu, dan baru kali ini aku lihat pintunya terbuka lebar. aku melihat ada seorang guru dan dua anak-anak sedang mencari buku disana.

Aku memperkenalkan diri, dan beliau membalas sapaanku. "Nama saya Jero Dinarta. Mari pak, silahkan masuk." Kebetulan beliau ditugaskan pak kepala sekolah SDN Belandingan untuk mengelola perpustakaan sekolah. Hari ini beliau sedang merapikan dan menempatkan buku-buku yang merupakan hibah pemerintah daerah bali, melalui badan perpustakaan daerah bali di rak-rak buku kosong. Tampak ia sedang menempel cetakan tulisan kategori buku di masing-masing rak.

Sebenarnya ia telah bertemu dengan aku 6 bulan lalu ketika itu ibu-ibu alam sekolah dyatmika berkujung ke SDN belandingan bersamaku, namun saat kedatanganku kali ini ia baru memiliki waktu bercerita denganku lebih banyak. dan menyampaikan keluh kesahnya.

“Pak putu, apakah kegiatan anak alam hanya tingkat desa atau sekolah?” ia mengutarakan pertanyaan yang telah ia pendam selama enam bulan lamanya itu.
"Nggak juga pak jero. Kami bisa di mana saja sesuai dengan kondisi pendidikan anak-anak disana." aku mencoba mencaritahu apakah maksud dari pertanyaannya itu.
“Oh iya, sebenarnya waktu itu, waktu pak putu datang enam bulan lalu saya ingin bercerita, namun setelah itu saya tak lihat lagi pak putu datang, jadi saya urungkan niat saya kala itu. sebenarnya pak, di banjar saya keadaanya tak jauh berbeda dengan belandingan. kalau pak putu punya waktu lain kali, datanglah berkunjung dan bertemu dengan anak-anak kami..." ia tampak memiliki harapan besar agar kami suatu ketika datang ke kampungnya.
"kampung saya bernama Alengkong. lengkapnya banjar alengkong, desa songan. itu, letaknya di timur bukit itu." tangannya menunjuk ke arah selatan, ke sisi bukit sebelah timur danau.

Aku baru tahu. apalagi selama ini kami masih harus berkutat dan berada di belandingan setidaknya beberapa tahun ke depan. misi kami panjang. hasil kerja kami baru bisa diukur hasilnya beberapa tahun kedepan. saat dari belandingan terlahir dokter, fotografer, penulis, pelukis, guru, dan puluhan profesi lain. baru saat itu kami merasa berhasil. masih jauh jalan mesti dilibas...

"Oke pak, barangkali setelah belandingan kami pasti akan ke banjar alengkong bertemu dengan anak-anak. Namun sekarang sampaikan salam saya dan kawan-kawan kepada anak-anak dulu ya. kami pasti datang." aku mencoba meyakinkan pak jero.

"Kali ini saya boleh minta bantuan bapak nggak, mohon bapak buatkan sedikit cerita kepada saya dengan tulisan tangan tentang keadaan banjar alengkong dan harapan bapak untuk kami”

Mata pak Jero berbinar, dan dengan cepat ia balas “siap pak putu!”

(sebelum minggu depan aku akan sisipkan alengkong dalam diary ini)

zz…zzzz…zzzz…….


Love,
Pande
belandingan, jan 7
i need a break tonite...

0 comments:

Post a Comment