7:08 AM

Taksu (the lost paradise)


Sira sane ngewangiang
Napi sane ngajegang
Bali maurip seni lan budaya

-ocha-taksu



taksu. salah satu lagu dengan lirik paling sederhana namun terindah yang pernah aku dengar, -sedikit mampu mengobati kerinduanku akan keindahan alam dan hidup puitis bali, dan apalagi malam ini lagu itu dinyanyikan oleh sekelompok lelaki buta yang menamakan diri mereka musikalitas di sebuah warung makan ikan bakar di bilangan renon. bermodalkan keyboard dan tentu kacamata hitam yang menghias mata 'maaf' buta mereka. aku mendengar taksu-nya ocha, hidup.

taksu, ia adalah energi. selembut suara ocha dan lelaki buta itu, nada-nada apa yang ia lagukan? energi. tanpa energi bagaimana kita bisa hidup? ia adalah cinta yang lekat menyelubungi yang Tak-Terhingga yang dengan gerak, rupa, kata hingga tampak, terdengar dan terbaca. Dan di bale bambu ini, aku malam ini mendengarnya.

Bali ada karena taksu, bukan yang lain. Ia ada dalam Lempad. Ia ada dalam Mario. Ia ada dalam Poleng. Ia ada dalam Made Djimat. Ia ada dalam ocha. Bukan bangunan seperti tampak megah ala baru dalam rupa resort, villa, sekolah internasional, ruko bertingkat, apartemen bertingkat 10, dan semua yang kita 'anggap' Bali.

Dan jika kini, itulah bali, aku tak akan menyesalinya.

*

mendengarkan arja dan bondres di RRI kala siang adalah salah satu hal terjenius yang aku bisa dapatkan sehari, seperti siang ini. (karena di antara kemacetan, kepenatan, cuaca yang berubah-ubah, dan dentuman musik di kafe pada malam tak pelak membosankan.) dan aku tahu pastilah aku yang mendengarnya dibilang lanturan, kuno, lebay, tak eksis.

disitu tersisa taksu itu, tenaga, spirit, pesan moral yang tak dijual. gratis. tak perlu bayar tiket. dan ia dilantunkan oleh orang-orang tua yang sebentar lagi tentulah salah satunya aku yang akan menggantikannya, selain kamu.

karena, nanti malam akan ada konser musik rock di taman budaya. (taman budaya, aku pikir untuk konser budaya............???? ah pikiranku salah lagi).

melupakan taksu lagi.

ah,.....

maaf nak, dan kini, selain gunung, jurang, bukit, sawah dan diri, aku juga telah menjual taksu itu dengan label BU (butuh uang). dan semoga saja kau paham!


Sami pinaka meyadnya
Bali kaloktah ke dura negara
Sami seantukan taksu

-ocha


pande,
siang ini
di tempat biasa
ada kucing warna emas dengan 'tangan' memanggil-manggil.

sekali lagi maaf, nak!

0 comments:

Post a Comment