8:21 AM

Anak kita ingin minum air, bukan PESTISIDA!


"bumi ini tempat yang bebas. milikmu. milikku. milik ikan, pohon dan burung itu juga. kita boleh merusaknya. kita boleh menjualnya. kita boleh meracuninya. namun pikir sekali lagi pernahkah kita MEMBUAT-nya?"
- cinta alam anak alam


Baru saja seorang kawan mengirimkan pesan ke email saya, "De, kenapa nggak mengadakan pembersihan danau setiap bulan sekali saja? Libatkan masyarakat lokal, atau anak-anak, atau bahkan karang taruna?"

Aku baru ingat, bahwa sejak dulu kami tengah memikirkan itu, dan kenapa nama organisasi kita lalu Anak Alam ya karena itu, salah satu fokus kegiatan kita adalah Alam. tentu selain anak-anak.

telah beberapa kali aku menulis artikel tentang kerusakan ekosistem danau Batur (sampai bosan) dan juga kualitas air yang sudah tak layak minum karena COD (chemical on demand) yang telah melebihi ambang batas, dan hari ini aku merasa diingatkan lagi. o iya, lama kita tlah tak bercengkrama dengan alam, terakhir waktu GREEN CAMP I dengan geng lebay saja, kita melintas danau naik jukung dan membersihkan sampah plastik di pinggir danau batur pesisir utara.

oke, terpaksa sedari awal aku harus tekankan, aku tak sedang melarang orang untuk merusak danau (itu adalah hak kalian), aku hanya ingin melihat dari sisi berbeda, seperti sebuah koin yang memiliki 2 sisi yang juga haus kita lihat. sekali lagi ini hanya cara pandangku saja.

oke, pertama adalah kerusakan danau itu sudah pasti adalah hal yang penting untuk kita pikirkan. kedua melibatkan masyarakat lokal, dan karang taruna, saya akan coba namun saya pastikan di awal ini adalah pekerjaan yang sangat sulit walau belum tentu mustahil.

bagaimana mungkin mereka mau berhenti menggunakan pestisida, sementara dengannya mereka bisa hidup lebih layak secara ekonomi sekarang (walau di sisi lain hidup lebih buruk dari sisi kesehatan dan lingkungan alam termasuk karakter.) Selanjutnya untuk melibatkan lebih banyak orang muda di lingkungan pesisir danau yang notabene aku adalah satu diantaranya, sudah pernah aku coba di awal, ketika kegiatan pertama kita utarakan, dan pengalamanku adalah sebagian dari mereka 'apatis' dan menilai kegiatan lingkungan dan sosial adalah kegiatan yang tak penting. tak perlu untuk dikerjakan, dan tentu tak menghasilkan uang. sigh. maaf ini pengalaman saya. dan mudah-mudahan hal ini salah. semoga.

lalu apakah ide itu salah? jawabannya nggak sama sekali. BETUL! dan oleh karenanya kita akan mencoba mencarikan solusinya, bukan takut dan mengeluh karena hambatan-hambatan yang sebenarnya masih bisa diatasi tadi.

Sering pula saya tulis ungkapan Margaret Mead (namun saya tak kan pernah bosan) bahwa, kita tak butuh ribuan orang untuk merubah dunia. sedikit warga negara yang memiliki komitmen dan dedikasi telah bisa merubah dunia. dan selama ini hal seperti itulah yang selalu terjadi. dan hal itupun tak melulu hal-hal besar, hal-hal itu banyak di seputar kita.

kembali ke danau,

oke kawan, segera kita akan bersihkan danau. kau ingat lagu 'de ngaden awak bisa?'
"biar dikotori, nanti kita bersihkan lagi" kira-kira begitu bukan, pesannya? (oh, salah ya.... :) )
dan nanti sekalian aku bikin performing art, kalian main musik pake bambu, kita rekam video. kan?

Segera kita akan GREEN CAMP lagi, -dan kali ini adalah GREEN CAMP yang ke 3 kita-, dan kali ini akan kita sisipkan dua embel-embel pesan baru di ekornya: GREEN CAMP YOUTH LEADERSHIP CAMP + KISS AND CLEAN UP LAKE BATUR WITH LOVE + FREE THE BIRDS LET THEM SINGING LOUD!

segera kita akan bertemu lagi dalam kerja, karya, tentu tawa. berada di pangkuan alam yang menabur senyum kepada kita, melupakan sejenak hidup menjadi anak 'kota' lagi. menjadi diri kita yang sesederhana pagi, mentari yang mendaki bebukitan di timur danau.

air mata DEWI DANAU tak boleh terjatuh lagi. titik.





cinta,
pande
23/4/2010
11:00
denpasar

'i'am not a CHEMICAL lake'

0 comments:

Post a Comment