5:57 AM

Breakfast ala Dadong Jero

warung dadong Jero

Jika kamu tak bisa memberi makan 1000 orang,
Maka 1 orang saja telah lebih dari cukup.

-Mother Teresa


Warung dadong Jero Guris telah seperti menjadi bak gerai Starbucks buat nongkrong oleh anak-anakku di pagi hari. Jika aku telat bangun dan mendapati bahwa anak-anak tak kelihatan batang hidungnya dan kedengaran suaranya, maka kemungkinan paling besar adalah mereka sedang nimbrung dan antri bubur di warung dadong Jero.
bubur ibu peri

Ya. Sarapan wajib bagi anak-anak disini adalah bubur beras dadong Jero. Dadong jero bak peri yang datang dikirim oleh mentari pagi hangat di belandingan. Bubur itu dimasak di sebuah panci besar, kemudian dihidangkan dengan tambahan kuah, sayur jipang, dan kacang letong. Beberapa anak-anak suka menambahkan kacang sukro. Kemudian satu per satu mereka duduk di teras/tangga pura yang ada persis di depan warung dadong Jero. Tentu hadir pula tamu tak diundang yang saban hari menemani mereka breakfast yaitu anjing-anjing warga belandingan, menunggu rejeki di pagi hari, menunggu rejeki breakfastnya.

anak-anak sedang sarapan
anak-anak sedang sarapan
anak-anak sedang sarapan

Nah, ketika warung dadong Jero kemudian tampak lebih lengang, sepi,tak riuh lagi, maka kerumunan itu pasti sedang pindah ke sekolah. Ya, anak-anak biasanya sudah berkumpul di sekolah sejak jam 6:30, sementara gurunya baru nongol sekitar jam 8 kurang 5 menit. Cukup fair buat anak-anak karena mereka memiliki kesempatan bermain dengan teman-temannya.

Mereka menaruh tas dan buku mereka di atas pohon, kemudian sebagian dari mereka bermain sepak bola, ‘maria-maria aku ini anak miskin maria..’, jolagan, icig-icigan, dll. Sarapan ini akan dilanjutkan dengan kue ‘laklak’ semacam kue serabi diisi gula aren dan secuil parutan kelapa, dan godoh nangka yang dijual oleh Wa Kabeh.

Wa Kabeh cukup brilian dalam hal ini, ia adalah satu-satunya ibu yang jualan di sekolah, tak ada alternatif lain buat anak-anak selain kantin sekolah yang menjual banyak makanan ringan.
godoh nangka
'laklak'
makanan ringan buat otak 'ringan'

Dan makanan ringan inilah makanan pokok mereka sehari-hari selanjutnya. Setiap anak aku lihat sebagian besar memegang bungkusan plastic snack yang telah dibumbui additive MSG yang sejatinya sangat tak baik buat perkembangan dan pertumbuhan fisik dan otak mereka.

Makanan ringan ini adalah salah satu produk luar yang membombardir anak-anak. Satu-satunya, dan mereka seolah telah menjadi tak terpisahkan dengannya.

(aku sempat berpikir sebegitu addictednya anak-anak oleh snack ini, aku coba beli sebungkus snack mi Soba. Mmmm….. pantas saja mereka ketagihan.)

Oke, jika kalian kuliah di program gizi, kami butuh anda mengajari anak-anak ini. Selain tentu anda bekerja di pabrik-pabrik makan yang toh nantinya juga akan dijual ke anak-anak kami ini.

“Pada akhirnya ilmu pengetahuan bukanlah alat untuk memenuhi hasrat pribadi, tapi untuk kemajuan sosial.”


Love,
Pande
Belandingan jan8
the day is just smile…

0 comments:

Post a Comment