6:33 AM

3 Botol Aqua Saja Pak!


"jangan tanya apa yang negara bisa berikan kepadamu,
tapi tanya apa yang KAU bisa berikan untuk negaramu."

-jfk


Salam anak alam,

Namaku adalah Dewi. Saat ini aku berumur 25 tahun, seorang dokter umum lulusan universitas sam ratulangi manado 1,5 tahun silam. Mengikuti hati nurani, maka pilihanku adalah mengabdi pada daerah terpencil yang memang membutuhkan kemampuanku, dan pilihanku jatuh pada pedalaman Papua dan Kutai barat. Maka saat pembukaan penerimaan Pegawai Tidak Tetap oleh departemen kesehatan di Jakarta kesempatan itupun tak pelak tak kan kulewatkan.

Entah apa yang menjadi pertimbangan orang di departemen kesehatan maka penugasanku jatuh di Kutai Barat di sebuah kecamatan yang sedang dalam masa pengembangan. Nama kecamatannya adalah Mook Manaar Bulat, kecamatan ini membawahi 13 kampung yang baru saja mekar menjadi 15 kampung semenjak aku bertugas disini… aku tinggal disalah satu kampungnya yaitu Gunung Rampah. Pendapatan utama penduduk disini adalah menores (menggores) pohon karet, sebagian kecil kerja di perkebunan sawit dan bertani aren…pada bulan november hingga april, penduduk disini boleh tersenyum karena mereka mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari rambutan, durian, cempedak, dan saat ini sedang musim langsat….gunung rampah boleh dikatakan gudangnya durian dan langsat…waaahhhh yummmiii…hehehe….kalimanta
n benar – benar sangat unik…mulai dari jenis pepohonan, bebuahan, sampai kepercayaan..iya tak dipungkiri disini masih ada kepercayaan berhala dalam hal menyakiti maupun menyembuhkan orang istilah orang sini “BELIAN”. namun hal itu tak pelak membuatku mengurungkan niat tuk mengabdi disini…Hmmmm….”TANTANGAN….”hati kecilku berbisik…

Waahhhh….ternyata tak sampai disitu, kondisi jalan yang masih bertanah, tak sedikit juga yang sudah ditabur koral (sejenis kerikil gitu biar keras katanya) membuat kita disini bermandikan debu saat siang hari sedangkan jika musim hujan maka tak jarang jalan akan menjadi becek dan banjir..ketika musim kemarau dan ilalang tumbuh dengan tinggi, maka kebakaran adalah hal yang sudah lumrah dikampung ini..sudah 5 kali kebakaran terjadi semenjak aku bertugas disini…saat ini sungai mahakam sedang pasang dan kata orang sini bulan januari sampai maret adalah bulannya banjir…..wahhh….hari ini pun sudah banjir…..iya lupakanlah susah sejenak.. karena itu bukanlah hal besar bagiku… biasa tinggal berpindah – pindah tempat telah menempah mentalku menjadi wanita yang kata teman – temanku berani sekaligus paling nekat…hehe…waktu bersekolah aku berprinsip..”kesempatan belum tentu datang 2 kali” hal ini yang membuatku selalu tidak pernah menolak melakukan tindakan – tindakan yang skalipun belum pernah kulihat ataupun kulakukan setidaknya sudah pernah kubaca, itu saja peganganku…”wakakakak…GILA lu dew”…itu kata kebanyakan temanku..:D bagiku itu pujian..setidaknya masih ada senyuman diwajah mereka

Oke kembali ke gunung rampah…disini kampung yang tak ada pasar maupun warung nasi kecuali malam rabu ada pasar malam kecil – kecilan …hal ini pernah membuatku hampir puasa ketika pertama kali tiba disini…oh GOD bisikku…”aku makan apa?????:(“ memang Tuhan tak menguji umatnya melebihi kemampuannya….hahaha….lebayyy….datanglah malaikat (setidaknya bagiku saat itu dia adalah malaikat , dia adalah Eko seorang perawat yang tinggal diblakang rumahku) membawakan sepiring nasi goreng pake telur…”wahhhhh…makkkknyussss….”teriak hatiku :D itu makanan TERENAK sepanjang hidup rasanya…hahaha…leubayyyy lagi… iyak…akhirnya setelah ada sebuah kompor minyak tanah diberikan padaku…hufff….nafas – nafas kehidupan akhirnya bisa kuhirup …saatnya mempraktekkan keahlian masakku…wahhhh….lebuayyyy..:) masak air, mie, telor, ama tumis – tumisan gampanglah….hahaha….TAPI…weeks..karena jadi korban perkembangan zaman yang serba elektronik membuatku tak tahu cara menanak nasi dengan kompor minyak tanah…..uaaahhhhh….teriakku lagi…hahahaha….datanglah seorang malaikat lain lagi (saat itu sih , kali ini Rahayu seorang anak SMP anak tukang bersih – bersih di Puskesmas yang kemudian tinggal denganku sampai saat ini) menawarkan diri membantuku menanak nasi...Hmmm…intinya aku merasa terberkati tak susah rasanya hidup disini kiraku

Hari pertama ku tiba ternyata tercium oleh masyarakat disini…lama sudah sejak di tinggalkan oleh dokter yang sebelumnya 2 tahun silam membuat mereka tak menyia-nyiakan waktu (waktuku setidaknya )..baru beberapa jam ku menghirup udara gunung rampah, pasien pertamaku datang.. seorang ibu hamil yang batuk pilek dan demam…ketika ditanya “berapa dok ?” uahhh…teriak hatiku lagi berapa ya? otakku berpikir keras memikirkannya…bibirku serasa berat mengutarakannya…hingga akhirnya “3 botol aqua besar aja pak” hehehe…soalnya waktu itu aku benar – benar haus…selain air tak ada lagi yang kuinginkan

bersambung...


love,
pande
26/02/2010

a tribute to kawan anak alam anak-anak muda terbaik bangsa.
dedikasi dan sumbangsih kecil untuk negri secantik Indonesia.

0 comments:

Post a Comment