3:00 AM

Sebuah Hari, Sebuah Awal dari Perjalananku Menaklukkan diri sendiri...




*note ini ditulis oleh: Radha Rani, salah satu dari 3 project leader Sumbangan Pakaian bekas layak pakai, tas, sepatu, boneka, mainan anak-anak, dll Komunitas Anak Alam, yang ikut serta dalam pembagian buku pagi itu.

Tak tidur semalaman, membuat diriku berhasrat untuk membalasnya dengan tidur seharian di atas bed yang empuk, namun perasaan mengantuk sirna begitu saja ketika ponsel ku mengeluarkan suaranya. dan suara orang diseberang mengisyaratkan ku untuk siap-siap berangkat.

Jalan ini sudah tak asing bagiku, ini adalah daerah jajahan ku ketika aku akan menuju istanaku, tempat kelahiran ku. Sebelum ke tempat tujuan, aku dan teman ku harus menemui seseorang yang telah dan akan memperkenalkan kami dengan tempat tersebut ”Bli Putu”.

Kenangan masa lalu hinggap di benak ku dan teman ku akan daerah yang akan kami tuju. Puskesmas II Sukawati dengan wajahnya yang baru, warung Kak Okoh yang selalu kami tongkrongi selama 2 minggu tampak tak berbeda, begitu juga dengan tempat kami selalu me-laundry pakainan, dan teringat kembali akan tempat tinggal kami saat kami melakukan Praktik Kerja Lapangan Di Desa Singapadu Kaler.

Melewati kenangan masa lalu, kami mulai masuk ke dalam sebuah gang kecil dan dari gang kecil tersebut kami berbelok dan melewati jalan yang membelah tegal dan membawa ku ke tempat tujuan kami,

WOW.... tempat yang tak terduga, di tempat yang dikelilingi banyak pohon dan semak belukar, berdiri sebuah sekolah yang bernama”Puri Damai” yang belokasi di Banjar Tunon, Singakerta Ubud. Teriakan anak-anak yang sedang bermain menyambut kedatangan kami disana. Bli Putu memperkenalkan kami dengan pengelola sekolah tersebut dan memperlihatkan kami tempat dimana ”Bu Dayu” seorang ahli tanaman herbal menyimpan semua tanaman herbalnya yang sudah kering dan katanya tanaman tersebut dapat mengatasi penyakit-penyakit tertentu.

Teriakan ibu guru, membuat anak-anak yang mengikuti PAUD segera meninggalkan permainannya dan duduk dengan rapi untuk sekedar menyapa kami bertiga. Perkenalan pun dimulai. Yah......perkenalan ala anak PAUD, dengan gaya malu-malu mereka memperkenalkan diri mulai dari nama, tempat tinggal cita-cita, hobi, bahkan tempat mandi favorit mereka yaitu di ”teba” (sungai kecil di belakang rumah).

Setelah saling mengenal satu sama lain, mulailah pembagian buku kami lakukan. Bayangkan wajah-wajah mereka saat menerima buku-buku yang kami berikan yang merupakan sumbangan dari kawan-kawan anak alam dimanapun mereka berada. Rasa senang, penasaran tampak dari wajah mereka setelah menerima buku yang kami berikan. Gambar-gambar yang ada di dalam buku tersebut, yang memang jarang mereka lihat membuat mereka terkesima dan mulai bercerita tentang gambar yang ada dalam buku, walaupun tak sesuai dengan jalanm cerita yang sebenarnya. Waktu pun tak terasa berlalu, saatnya anak-anak tersebut untuk pulang dan terlihat para penjemput peri-peri kecil itu sudah menunggu di halaman sekolah.

Perjumpaan kami ditutup dengan lagu-lagu mereka. Tak terasa tempat yang tadinya penuh dengan anak-anak kini hanya tinggal beberapa saja yang memang rumah mereka ada disekitar sekolah. Kami sempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan pengelola PAUD tentang rencana kedepan kami untuk mencoba mengunjungi kembali sekolah ini dan berbagi dengan anak-anak yang lebih banyak lagi.

Teh bunga ”Rosela” yang sangat nikmat membasahi tenggorakan kami dan nikmatnya teh tersebut dapat kami nikmati dirumah karena kami dibekali masing-masing satu bungkus bunga rosela kering. Waktu tak mau menghentikan langkahnya, membuat kami harus beranjak dari tempat tersebut.

Pertemuan yang singkat itu merupakan pengalaman baru bagiku dan merupakan sebuah awal dari perjalanan ku selanjutnya, dan menimbulkan rencana-rencana baru yang sudah memenuhi pikiran kami untuk melakukan kegiatan yang serupa dan bahkan lebih daripada ini.

Akhirnya kami meninggalkan sekolah PAUD ”Puri Damai” menuju kediaman kami masing-masing. Menyempatkan diri kami untuk bernostalgia dengan Desa Singapadu Kaler dengan makan es kolak di warung Kak Okoh, tempat kami nongkrong semasa PKL.

ini baru awal.....


cinta,
Pande
Komunitas Anak Alam
jagalah bumimu, cintai anak-anakmu.

silahkan menambah tabungan bUKU kami...
1 Buku untuk 1000 Mimpi

0 comments:

Post a Comment