8:15 AM

Kartupos dari Surga: Tak Kan Lelah Memetik Bintang!

TAK KAN LELAH MEMETIK BINTANG
i nyoman puspasena (14)




Nama saya I Nyoman Puspasena. Nama orang tua saya I wayan Dana umur 36 tahun dan Ni Ketut Purni 34 tahun. Kakak pertama saya bernama I Wayan Urip umur 17 tahun ia membantu ayah bertani dan kakak saya yang kedua bernama Ni Made Asih umur 16 tahun ia berkerja sebagai pembantu rumah tangga di Denpasar. Kakak saya yang kedua jarang pulang dari Denpasar kecuali ada upacara agama. Saya mempunyai dua adik yaitu adik pertama saya bernama I Ketut Darmawan umurnya 11 tahun. Ia bersekolah kelas 6 SDN Belandingan dan adik yang kedua bernama Ni Wayan Kesumasari umurnya 8 tahun ia juga bersekolah sekarang kelas 2 SDN Belandingan.

Saat ini saya bersekolah kelas 3 SMP N 4 kintamani yang ada di Songan. Sekolah saya jauh dari rumah saya kurang lebih 5 kilometer. Untuk sampai di sekolah memerlukan waktu 1 jam. Saya pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Saya berangkat sekolah jam 6 pagi sampai disekolah jam 7 pagi. Disekolah saya mendapat peringkat empat. Prestasi saya menurun dari SD ke SMP. Nilai saya waktu SD sangat bagus dan saya dapat juara 1 dari kelas dua sampai tamat SD. Dan saya berjanji di hati saya jika saya nanti melanjutkan ke SMA atau SMK saya akan belajar sungguh-sungguh agar prestasi saya meningkat dari prestasi SMP dan agar saya bisa menggapai cita-cita saya. Di sekolah pelajaran yang paling saya sukai adalah bahasa Inggris dan matematika. Saya di kasih uang jajan sekolah Rp 3.000 uang itu saya belanjakan Rp 2.000 dan sisanya 1.000 saya tabung untuk saya belikan alat pelajaran .

Saya pulang sekolah jam 2 sore. Di perjalanan pulang pada musim hujan saya sering kehujanan dan pada musim panas saya sering kepanasan. Tetapi hati saya tidak pernah putus asa di dalam menuntut ilmu pengetahuan dan saya selalu semangat menuntut ilmu pengetahuan agar saya bisa mencapai cita-cita yang saya inginkan. Cita-cita saya ingin kuliah ke luar negeri di Jerman.

Sepulang sekolah saya selalu membantu orang tua saya seperti menyabit, mencari kayu bakar, mengambil air dan membantu ayah bertani. Ladang ayah saya berada di balik bukit Penyalin Belandingan. Jaraknya jauh untuk sampai di ladang saya harus naik dan turun bukit. Selesai menyabit biasanya saya mengambil air di bak air Punggite atau di bak air Yeh Sau belandingan khususnya saat musim panas karena di rumah saya tidak ada bak air. Jarak antara rumah saya dengan bak air sangat jauh memerlukan waktu 1 jam kadang-kadang saya sampai kemalaman mengambil air karena disana saya sering mengantre karena banyak orang mengambil air ada yang membawa sepeda motor dan ada yang jalan kaki. Saya mengambil air dengan memikul jeriken dan saya jalan kaki.

Saat malam saya selalu belajar dengan adik saya sesekali saya pergi ke rumah teman saya yang bernama I nyoman Sepandi untuk belajar bersama.

Ayah saya tiap hari berkerja sebagai petani dan ngadas (memelihara) sapi orang lain. Di ladang saya ada 4 sapi. Hasil ngadas sapi kami nikmati setiap satu atau dua tahun sekali. Itupun hasilnya tak seberapa. Ayah saya tidak punya ladang dan tidak punya kebun tetapi ayah saya masih bisa bertani dan masih bisa berladang dengan meminjam kebun dan ladang orang lain. Sekarang ladang itu sudah di tagih oleh orang yang punya. Dan sekarang tinggal kebun pinjaman saja. Selain itu ayah saya juga sering berburuh untuk menapkahi keluarga saya dan untuk menyesekolahkan saya dan adik saya.

Ibu saya bekerja sebagai buruh tani di desa Songan dengan mendapatkan uang Rp 35.000. uang itu digunakan untuk beli beras, sayur-sayuran dan di berikan kepada saya dan juga adik saya Rp1000. Jika uang itu habis di belikan beras dan sayur-sayuran maka saya dan adik saya tidak dapat uang jajan.tetapi saya dan adik saya tidak marah.

Sekian cerita tentang kehidupan keluarga saya dan cita-cita saya. Jika ada kesalahan mohon dimaapkan.



Nama penulis
I Nyoman Puspasena
Desa Belandingan

love,
pande
belandingan, jan 20
tx god once again for the chance beeing here with them...

0 comments:

Post a Comment