6:15 AM

Selayang Pandang Kelas Jauh SDN 2 Songan

anak-anak Sekolah Kelas Jauh SDN 2 Songan

"…dengan itu kita dapat merangkai bagaimana kita menata anak bangsa ke depannya sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama, sekalipun mereka berada di penjuru yang paling pelosok di negeri ini."
- dikutip dari SMS dari pak I Nyoman Arus, Guru SDN 2 Songan ke HP saya


Kelas Jauh SDN 2 Songan adalah salah satu diantara banyak SD daerah sulit bahkan untuk kondisi saat ini paling sulit untuk kawasan wilayah Kintamani, kabupaten Bangli. Sekolah ini terletak di banjar Alengkong, desa Songan, kecamatan Kintamani kabupaten Bangli. Kelas jauh SDN 2 Songan ini berdiri tahun 2006 (tahun ajaran 2006/2007). Sekolah Kelas Jauh SDN 2 Songan didukung oleh 2 banjar yaitu banjar Alengkong dengan jumlah penduduk 131 KK dan banjar Bukit Sari dengan jumlah penduduk 172 KK. Sebagian besar anggota masyarakat pada kedua banjar itu bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian yang lain sebagai buruh tani dan sebagian kecil ada yang bekerja sebagai tukang kayu, tukang batu, dan berdagang.

Kondisi jalan menuju sekolah ini sangat sulit (belum diaspal serta mempunyai tanjakan-tanjakan tajam.) ditambah lagi pada musim kemarau harus rela bermandikan debu dan pada saat hujan bermandikan lumpur. Bahkan sebelum adanya program TMMD ke jalur lokasi ini harus rela berjalan kaki ± 2,5 KM menuju tempat mengajar yang saat itu (sebelum TMMD hanya ada jalan setapak ± 2,5 KM)

Sekolah Kelas Jauh berjarak ± 5 KM dari pusat desa yakni desa Songan, ± 4 KM dari sekolah induk yaitu SDN 2 Songan, ± 20 KM dari kota kecamatan yaitu kecamatan Kintamani, dan ± 35 KM dari kota kabupaten yaitu kabupaten Bangli.

Pada awal berdirinya tahun 2006, proses belajar mengajar dilakukan di balai banjar Alengkong tanpa bangku (lesehan) dengan sarana prasarana alakadarnya. Tenaga pendidik pada saat itu hanya satu orang yaitu I Nyoman Arus. Pada tahun kedua sekolah kelas jauh ini sudah mempunyai 2 Rombel (Rombongan Belajar) dengan seorang tenaga pendidik yaitu I Nyoman Arus dengan sarana prasarana yang tidak jauh berbeda dengan tahun pertama (tetap lesehan). Pada tahun ketiga proses belajar mengajar masih tetap di balai banjar dengan 3 Rombel, dua Rombel yaitu kelas I dan III pada pagi hari sampai jam 10:00 pagi dengan satu buah papan tulis kecil. Dan dua Rombel lagi secara bersamaan yaitu kelas II dan III juga dengan satu papan tulis kecil. Hanya pada tahun ketiga mendapat dua orang tambahan tenaga pengajar dengan sarana prasarana juga alakadarnya. Kedua orang tenaga pengajar tersebut adalah I Wayan Radya dan I Ketut Nada, kemudian pada tahun keempat sekolah kelas jauh ini sudah memiliki empat Rombel (4 kelas). Hanya bedanya dengan tahun pertama sampai ketiga, pada tahun keempat sudah menggunakan ruang kelas yang dibangun oleh pemda diatas tanah yang dibelikan oleh desa adat Bukit Sari.

ruang kelas

Lokasi sekolah yang baru ± 400 meter di bawah balai banjar Alengkong. Walaupun sudah ada ruang kelas namun proses belajar mengajar masih jauh dari memadai karena 4 Rombel menjadi satu ruangan dengan pembagian 3 Rombel yaitu kelas I, III, dan IV pada pagi hari sampai jam 10 secara bersamaan diajar dalam ruangan, dan kelas II, III dan IV diatas jam 10:00 juga diajar secara bersamaan dalam satu ruangan dengan tiga orang tenaga pendidik tadi.

Sampai saaat ini dengan empat Rombel (4 kelas) jumlah siswnya ada 65 orang dengan rincian kelas I ada 13 orang, kelas II ada 13 orang, kelas III ada 12 orang dan kelas IV ada 27 orang. Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli, Kelas Jauh ini dipersiapkan menjadi SDN 7 songan.

bapak guru I Nyoman Arus


Songan, 22 Januari 2010
Penulis: I Nyomn Arus
Guru SDN 2 Songan.

note: i found another HERO today, a real hero...... REAL.
to be continue...

0 comments:

Post a Comment