6:01 AM

Ini BALI Bung!


Bukan darimana kamu berasal,
Tapi siapa kamu saat ini.


Sepertinya ini akan menjadi note favorite anda. Ini adalah tentang dimana sebagian dari kalian kini menjejak kaki, menghirup udara, meneguk air saban hari, bangun pagi, bekerja, menutup jendela rumah saban malam. Ini cerita tentang rumah kalian. Sebagai peraih beberapa penghargaan terbaik dunia berikut, pantas rasanya kalian harus bersyukur terlahir dan menjejak kaki di pulau kecil ini saat ini.

Bali adalah pemegang 9 kali predikat 'World’s Best Island' dengan 6 diantaranya berturut-turut mengalahkan rival-rivalnya pulau wisata favorit seperti Hawaii, Santorini dan Phuket, dalam jajak pendapat tahunan Travel+Leisure Magazine, US.

Bali juga memenangi 'Best Island' dalam sebuah survey Readers Travel Award oleh majalah Condé Nast, UK.

Pembaca majalah Time Internasional dalam survey tahunannya memberikan penghargaan 'Favorite Holiday Destination in Asia' kepada bali.

SmartTravelAsia.com memilih Bali sebagai 'Best Holiday Destination' semenjak tahun 2006.

Majalah Destin Asian yang bermarkas di Hong Kong memberikan penghargaan 'The Best Tourist Destination in Asia Pacific' kepada bali.

Luxury Travel yang berkantor pusat di London dan memiliki 27 cabang di seluruh dunia, termasuk China, Amerika Serikat dan Eropa, memberikan predikat 'The Best Exotic Destination' kepada Bali dalam salah satu jajak pendapat terhadap pembacanya.

Masih ada 'World’s Best Hotel' untuk Four Seasons Resort Bali at Sayan, Ubud, 'Best Hotel Spa Internasional' untuk Four Seasons Resort Bali at Jimbaran Bay dan ratusan penghargaan lain (tentu capek aku menulisinya disini semua, maka kalian bisa tanyakan ke disbudpar atau bali tourism board yang menyimpan semua predikat itu rapat-rapat di laci mejanya dan tak pernah mempublikasikannya kepada kalian… (sayang sekali.)

*

Namun, sekarang jika kita runut ulang, barangkali kalian akan berubah pikiran. Mungkin ini akan menjadi note yang paling anda tak favoritkan.

Menurut Lonely Planet, saat ini bali sudah 'too commercialized!’' a.k.a. terlalu komersil. Itu juga kemilap pariwisata bali lebih banyak disemir oleh pengusaha asing dan lokal berbondong-bondong dan sangat gampang melakukan bisnis di pulau kecil ini.

Dan ini akan membuat anda lebih tak enak perut lagi membacanya. Alam bali penuh ditanami bangunan beton hotel, villa, ruko, kost-kostan, apartemen, dll. Denpasar, jimbaran, kuta, seminyak, nusa dua, ubud sama saja, beda-beda tipis. Tempat-tempat wisata belum lagi terurus dengan baik dan beberapa telah tercemar sampah dan limbah, terumbu karang dirusak, dan tempat-tempat suci dikepung bangunan komersil. Eksodus penduduk pendatang telah memenuhi pulau yang kecil ini. Pencopet dan pencuri villa semakin banyak. Jalanan semakin dipenuhi asap kendaraan bermotor dimana Bali sendiri adalah konsumen kendaraan roda dua terbesar di Indonesia selain jakarta.

*
hup..hah....
mari kita menarik nafas sejenak, agar tak cepat-cepat kena serangan darah tinggi dan stoke lebih awal. tak baik untuk pesimis, kita harus tetap optimis, bahwa bali masih bisa baik-baik saja. bukan?

Seperti cerita lain ini, cerita tentang kehidupan marjinal di pulau wisata terbaik di dunia ini, yang terlupakan. Ketika kali pertama aku memperlihatkan foto anak-anak BALI ini kepada teman-teman yang lain, mereka semua pada sangsi, mengatakan aku mengada-ada:

"tu, ini bali tu?"
"haha,.. ya iya. "
"kamu serius, tu?"
"dua rius."
"ya, udah aku percaya..."
"kalau begitu ini bali tahun berapa?"
"yagh..... ini foto baru aku ambil beberapa minggu lalu..."
"mmmmm......."
saat itu, ia masih tak percaya. mana mungkin ini gambar ada di bali, yang di postcard wisata dan majalah-majalah wisata katanya semua tampak tersenyum, dan indah-indah, juga terkenal itu??

Hei,... kemana para pimpinan daerah, kemana petugas kesehatan, kemana dinas pendidikan, kemana orang-orang kaya itu sembunyi?

Ya ini bali bung. Mereka adalah juga penghuni dan pemilik pulau wisata terbaik di dunia ini. Yang tak pernah tahu, tak pernah diberitahu, dan barangkali dianggap tak perlu tahu bahwa pulau mereka bergelimang dolar.

Desa belandingan juga di BALI bung. Walau tak pernah tercatat baik-baik dalam peta wisata bali. Tak pernah diucap orang-orang seperti kuta, sanur, nusa dua, ubud. Desa yang katanya hanyalah sebuah desa yang tak penting, dan hanya tempat jin buang anak.

Disini ada anak-anak kita, yang barangkali nanti akan meneruskan arah perjalanan pulau kecil ini kelak. Atau negara secantik Indonesia ini. barangkali bagi kalian mereka hanyalah anak-anak kampung, dekil, kotor, bodoh. Kalian salah besar. aku jamin. Bagi aku mereka adalah talenta terang. mutiara yang kelak akan gemilang. (jika saja mereka mempercayai itu, dan kita membukakan jalan-jalan agar langkah mereka terayun ke arah itu.)

Ini bali bung. Ada kampung suci yang tak tercatat dalam peta. Ada hidup sahaja. Ada banyak cinta murni. Masih ada keramah-tamahan ala bali 'yang katanya mendunia itu.' Ada alam yang juga seindah taman surga. Walau hidup sungguh keras, mereka tak tampak hilang asa.

(aku dengar minggu depan ada dua pengusaha argentina yang akan membeli rumah-rumah saka 12 penduduk dan digantikan dengan bangunan beton. Dan aku dengar seorang pejabat negara akan segera membeli bukit yang mengelilingi kampung suci ini untuk dibangut resort. F*CKING IDIOT!)

Jangan bawakan mereka hal-hal idiot itu please. Bawakan mereka kehidupan.

puspasena - anak alam
puspasena - anak alam



love,
pande
belandingan, jan 14
i'll stand by you,...this life is a devotion.

0 comments:

Post a Comment